Penyelamatan Panji Siliwangi di Cirikip

0
75
Monumen Panji Siliwangi

Histourism – Suatu hari, Letnan II Puspa Lubis yang sedang mengawal staf Komandi Batalyon Siliwangi disergap di daerah Sindangbarang disergap oleh Batalyon DI/TII (Gerombolan).

Terjadilah kontak senjata yang tidak seimbang dan mengakibatkan Kapten Murad Idrus dan Letnan I Neman gugur. Karena kehabisan peluru beberapa tentara Siliwangi akhirnya tertawan. Diantaranya Letnan II Tommy, Letnan II Barja, Letnan II Kusnadi dan Letnan II Puspa Lubis.

Oleh Gerombolan mereka ditawan di markasnya yang berlokasi di Nyalenghor. Padahal di salah satu ransel Prajurit Siliwangi yang bertanda khusus, terdapat Panji Siliwangi. Ransel itu ikut dirampas dan disimpan di rumah tahanan.

Untung saja, markas Gerombolan tersebut suatu hari dibombardir oleh tentara Belanda. Pasukan Gerombolan menjadi panik dan melarikan diri. Kesempatan itu dipergunakan oleh Tentara Siliwangi untuk meloloskan diri dan bergabung kembali dengan pasukan induknya.

Panji Siliwangi segera diambil, agar tak terpisah vaandel tersebut dililitkan ke badan Letnan II Puspa Lubis kemudian ditutupi dengan pakaian luarnya. saat berpapasan dengan Kompi IV Mung Partahadimulyo di persimpangan jalan menuju Burujul, Panji itu kemudian diserahkan kepadanya. Sejak saat itu Panji Siliwangi berada di tangan co group Kompi Mung Yon Nasuhi yang bermarkas di Cipicung Desa Cantilan, Kecamatan Ciniru.

Karena sibuknya rencana penyerangan, maka untuk mengamankan panji tersebut harus disimpan di suatu tempat. Tugas tersebut diserahkan kepada Letnan I Mung Parhadimulyo dan Letnan II Puspa Lubis. Akhirnya Panji tersebut diserahkan kepada Kepala Desa Cirikip yang bernama Sunahwi. Dijelaskan kepada Sunahwi bahwa sebuah panji sangat bernilai bagi suatu korps. Dan Sunahwi pun bersedia untuk melindungi panji tersebut dengan jiwa raganya.

Oleh Sunahwi panji tersebut dimasukan kedalam besek. Tatkala ada patroli Belanda ke daerah Indragiri, besek tersebut disembunyikan di kolong rumah panggung miliknya. Kemudian dipindahkan lagi ke sebuah gudang. Patroli Belanda pernah menyergap istri Sunahwi saat tengah berada di rumah ketua RT.

Penyergapan itu termasuk juga menangkapi rakyat yang berada di sekitarnya. Belanda memperlihatkan kekejamannya dengan menyiksa rakyat, bahkan seorang rakyat bernama Nardi ditembak untuk mengorek keterangan teantang keberadaan tentara Siliwangi.

Melihat keadaan yang tidak aman, Sunahwi segera memindahkan Panji Siliwangi ke dalam ruas bambu dan disimpannya di atas pohon Kelapa selama 3 bulan lamanya. Hingga suatu hari panji tersebut diambil kembali oleh Letnan Mung Parhadimulyo untuk di serahkan kepada Letkol Sadikin di Buahdua. Atas jasanya tersebut, Sunahwi mendapat piagam penghargaan dari Korps Siliwangi. Dan didepan rumahnya kini didirikan monumen Penyelamatan Panji Siliwangi.

Dan untuk mengenang kejadian itu, setiap bulan Mei, menjelang ulang tahun Divisi Siliwangi selalu diselenggarakan acara napak tilas Panji Siliwangi sepanjang 113 km dari Cirikip dan finish di Buahdua Sumedang melintasi daerah-daerah yang dulu pernah dilalui oleh Pasukan Siliwangi saat tiba di Jawa Barat. sampai kemudian berakhir di Kampung Cirikip, Desa Panawangan, tempat Panji Siliwangi diselamatkan oleh Sunahwi.